Anna





ANNA
mohamad tohir

SAYA BARU saja merampungkan membaca sebuah buku karya seorang penulis besar kebangsaan Rusia, Nikolayevich Tolstoy atau akrab disapa Leo Tolstoy. Buku itu adalah sebuah roman yang berjudul sangat manis, Anna Karenina. Sebenarnya agak sayang, yang saya baca adalah versi ‘kecil’nya. Seorang kawan mengatakan bahwa Anna Karenina fisiknya tebal dan ada dua jilid. Yang ada pada saya kecil dan tipis, saku celana saya bisa memuatnya. Karya Tolstoy, sebelum ini saya pernah membaca kumpulan cerpennya dalam judul Dimana ada Cinta di Sana Tuhan Ada. Tolstoy memang seorang spiritualis dan pembaca al-kitab yang taat tapi tidak kaku.

Dalam Dimana ada Cinta Di Sana Tuhan Ada, terdapat Tiga Pendeta yang adalah sebuah cerita Folklore (tak diketahui asal muasalnya). Tiga Pendeta ini juga diceritakan oleh Seno Gumira Adjidarma menjadi Dodolitdodolibret yang menang dalam Kumpulan Cerpen Terbaik Kompas 2010 lalu.

Perkenalan saya dengan Tolstoy adalah dari sebuah koran bekas koleksi klipingan saya. Saya lupa siapa yang menulis esai itu, yang pasti tentang kenangan terhadap penulis senang hidup di pedesaan itu. Tolstoy hidup di sebuah desa terpencil dengan sebuah rumah yang diabsahkan sebagai rumah terbuka untuk semua orang. Rumah itu hingga kini masih ada dan kalau kita ke sana kita masih bisa menyentuh buku koleksi pribadi Tolstoy. Tolstoy juga menghibahkan tanah yang dimilikinya untuk sebuah amal kemanusiaan, tidak mewariskannya untuk anak-anaknya yang banyak.

Catatan ini ingin menceritakan kembali Anne Karenina yang bagi saya sangat mengesankan. Saya perlu membuat catatannya sebagai dokumentasi dan ikhtiar agar tidak lupa serta untuk berbagi pada teman-teman dan pembaca semuanya. Sebelumnya saya perlu mohon maaf karena cerita ulang saya mungkin tidak begitu bagus.

Anne Karenina bercerita tentang sebuah hubungan rumah tangga yang rumit oleh perselingkuhan dan makna cinta. Ada tiga rumah tangga yang dipaparkan oleh Tolstoy dalam Anna Karenina yang mana salah satunya adalah biografi Tolstoy sendiri sebenarnya.
Ketiga rumahtangga itu adalah Dolly dan suaminya Oblonsky, Anna dan suaminya Karenin yang nantinya bertemu Vronsky, serta Kitty dan Levin. Mereka berada dalam lingkaran keluarga sebenarnya; Anna adalah adik Oblonsky dan Kitty adalah adik perempuan Dolly.

Cerita dibuka dengan perselingkuhan Oblonsky, seorang kepala sebuah Pengadilan di Moskow, yang diketahui istrinya, Dolly, sehingga ngambeklah sang istri. Oblonsky tahu dia bersalah dan dia takut sekali pada ancaman istrinya untuk cerai saja. Maka, dia butuh orang ketiga untuk menengahi dan orang itu tak lain adalah adiknya yang cantik Anna. Selain itu Anna begitu disukai oleh Dolly.

Di saat yang sama, Levin, kawan dekat Oblonsky, tiba-tiba muncul setelah lama menghilang. Levin menghilang karena tidak kuat menanggung derita sebab takut tidak memiliki kesempatan diterima cintanya oleh Kitty. Tapi dalam perantauan, ia tak tahan merindukan Kitty. Dia bertemu Oblonsky dan berhasil diyakinkan bahwa Kitty mencintainya. Hanya saja, kata Oblosky, ada saingan yang cukup perlu dipertimbangkan, yaitu Vronsky.

Maka, sebelum didahului oleh Vronsky, datanglah Levin menemui Kitty dan menyatakan cinta. Tapi sayang, Kitty tak bisa menerima cintanya. Kitty bukannya tak cinta. Ia mencintai Levin, tapi ia tak punya pandangan dia ideal sebagai suaminya. Levin kecewa berat dan malu bukan main dan ia tahu bahwa Vronskylah pria dambaan Kitty.

Anna adalah istri Karenin dan tinggal di Petersburg. Dia datang dengan kereta api dan kebetulan bersamaan ibu Vronsky yang juga tinggal di Petersburg dan akan mengunjungi putranya. Sama-sama menjemput, Oblonsky bertemu Vronsky di stasiun. Mereka bertemu dan saling mengenalkan. Saat itulah Vronsky melihat Anna dan ada yang beda dengan perempuan yang sudah punya anak berumur 8tahun itu. Anna ternyata juga merasakan hal yang sama. Saat di stasiun mereka menyaksikan kejadian yang memiriskan. Seorang lelaki tertabrak kereta dan mati mengerikan. Baik Vronsky, ibunya, Anna, dan juga Oblonsky kejadian itu akan terngiang-ngiang terus karena esok nanti, pada masa yang berbeda dan keadaan yang berbeda, kejadian itu akan terulang kembali dengan peran yang berbeda.

Masalah rumahtangga Oblonsky dapat diselesaikan dengan baik berkat Anna. Sebelum kembali pulang, malamnya, Anna menghadiri sebuah pesta di rumah keluarga Kitty. Kitty datang langsung ke rumah Oblonsky dan mengundang mereka. Kitty mengadakan pesta itu dengan harapan dia akan di’tembak’ oleh Vronsky. Tapi sial sekali, harapan Kitty nampaknya kandas dan tidak pernah diduga sebelumnya dia tahu kalau Vronsky tertarik pada Anna. Dia dapat menangkap itu ketika melihat muka Vronsky saat berdansa dengan Anna yang samasekali tidak dilihatnya saat berdansa dengan dirinya. Kitty kecewa sekali dan malu.
Anna pulang esoknya dengan kereta. Sepanjang perjalanan dia terbayang terus pada Vronsky yang begitu mengesankan. Dia menimbang-nimbang kehidupan rumah tangganya bersama Karenin yang dirasanya tidak dipenuhi cinta lagi. Saat turun dia kaget sekali karena bertemu Vronsky. Vronsky sengaja mengikutinya dan bilang bahwa dia sengaja mendatangi Anna. Vronsky menunjukkan rasa cintanya pada Anna.

Setelah itu terjadilah apa yang seharusnya tidak terjadi atau seharusnya memang harus terjadi, mereka saling mencintai dan menjadi sepasang kekasih. Karenin awalnya tidak begitu peduli tapi akhirnya dia tahu gelagat istrinya yang aneh. Dia telah tahu bahwa istrinya selingkuh. Parahnya, Anna sampai hamil akibat hubungan dengan Vronsky.

Vronsky serius mencintai Anna dan berharap bisa menjalin hubungan yang lebih jelas lagi. Mereka tersiksa dengan hubungan itu. Anna sampai sakit-sakitan dan merasa menyesal namun dia begitu cinta pada Vronsky. Dia hanya takut kalau nantinya cerai maka hak asuh anak lelakinya akan jatuh pada Karenin karena Annalah yang di pihak yang salah. Dia begitu mencintai putra lelakinya itu. Namun kenyataannya, pada akhirnya, Anna tak pernah diceraikan oleh suaminya meski dia telah hidup bersama Vronsky.

Karenin adalah seorang penganut agama yang taat. Dia berpandangan bahwa cerai buruk di mata ajaran agamanyanya. Karena itulah dia tidak menceraian istrinya. Hingga Anna melahirkanpun, dia tidak menceraikannya.

Levin yang telah ditolak oleh Kitty akhirnya kembali hidup ke desa. Dia serius menekuni pertanian bersama penduduk kampung. Di sinilah nampak jelas pandangan hidup Levin tentang kehidupan bermasyarakat yang didasarkan pada ‘sama rata sama rasa’. Levin belajar jauh mengenai manajemen pertanahan dan membagi-bagi tanahnya pada para pekerja di kebunnya sesuai dengan jumlah keluarga petani yang ada (73).

Ah, saya bercerita begitu ndlojor dan melelahkan! Nampaknya harus segera diakhiri. Singkat cerita, Levin akhirnya bertemu kembali dengan Kitty dan akhirnya mereka kawin. Sementara itu hidup tragis menimpa rumah tangga Anna. Anna telah hidup jauh bersama Vronsky yang mulai meniti karir setelah peluangnya di angkatan bersenjata pupus akibat memilih cintanya pada Anna. Vronnsky juga mencoba sedikit aktif di dunia politik.

Mereka bahagia pada mulanya, meskipun masalah status tetap menghantui. Anna didera kebimbangan terus menerus mengenai status perkawinannya dengan Karenin. Dia begitu masih mencintai putranya dan tak sanggup apabila putranya nanti membencinya. Masalahnya adalah pada Vronsky yang meskipun ia punya anak bersama Anna, status hukum anak tidak akan pernah dimilikinya selama Anna belum cerai.

Anna adalah pencemburu berat. Dia curiga begitu Vronsky mulai sering keluar karena urusan partai.  Suatu ketika Vronsky pergi menemui ibunya. Ibu Vronsky memang tidak begitu setuju dia menikahi Anna dan telah menyiapkan seorang istri bagi Vronsky sebenarnya. Calon istri itu tinggal bersama ibu Vronsky. Anna tak kuasa membendung rasa cemburunya hingga saat itu ia nekat menyusul Vronsky. Dia begitu kalut dan stress mengenai hubungannya dengan Vronsky.

Di stasiun, ia mengenang kembali pertemuan pertamanya dengan Vronsky. Ia teringat insiden lelaki yang tertabrak kereta pada waktu itu. tiba-tiba terlintas dalam fikirannya untuk bunuh diri. Maka melompatlah dia di lintasan kereta dan tertabraklah dia. Perempuan cantik itu mati mengenaskan. Vronsky begitu terpukul atas kejadian itu. Dia telah mengorbankan segalanya, baik nama baik maupun karir. Dia jatuh. Dia patah hati!

Sementara itu, Levin hidup bahagia bersama Kitty di desa.

Roman besar Tolstoy ini begitu mengaduk-aduk emosi. Sebagai pembaca yang masih lajang, saya begitu tersentuh dan terbawa hanyut oleh emosi mereka ketika sedang jatuh cinta sementara berada dalam situasi sulit. Ada momen romantis di sana yang berbaur dengan ketakutan, kecemburuan, ketidakpastian, dan keputusasaan. Tema besar Tolstoy adalah tentang cinta. Cinta yang kadang tak terbatasi oleh hubungan-hubungan yang melembaga, pernikahan atau pacaran atau bahkan agama. Hal senada juga dapat ditemui pada Tiga Pendeta dan Dimana Ada Cinta di Sana Tuhan Ada. 

Hmmmm..., sayang sekali, sebatas itulah saya menengok.
Bojonegoro, 28 Desember 2013

Posting Komentar

Páginas

 

Copyright © Sebatas Menengok | Powered by Blogger | Template by 54BLOGGER | Fixed by Free Blogger Templates