Mohamad Tohir
Jujur, saya orangnya agak gaptek. Saya
orang paling terakhir di antara teman-teman saya yang memakai friendster, facebook,
twitter. Saat semua teman saya sudah memakai android, saya masih pakai HP
jadul. Satu merek asal Finlandia (Nokia) dan satunya produk China (Telek Biru).
Saya anggap kalian pekok bila tak tahu Nokia bersal dari Finlandia.
Saya membikin blog ini selama 3 minggu.
Saya sibuk dengan tampilan bagaimana agar keren. Merasa yakin tidak bisa
membikin yang keren, saya menyerah dan menerima ini apa adanya. Saya merasa
sedang membuat rumah dan ini adalah rumah saya. Sejelek apapun adalah rumah
saya. Saya harus mencintainya.
Sebelumnya saya memang sudah punya. Sama,
juga pakai blogspot. Tapi saya malas menempatinya. Belum lagi mengisinya. Rumah
tanpa isi, tanpa dirapikan, disentuh, diberi isi, entah bagaimana perasaannya,
andai saja itu adalah manusia. Andai saja dia adalah perempuan. Andai saja dia
adalah gendaan saya. Entah bagaimana nasibnya sekarang, saya tak tahu.
Alamatnya sendiri saya juga lupa. Biarlah!
Saya mau mencatat apa ini? Ah, nggak.
Saya hanya ingin.... Sudahlah! Saya tak tahu, akhir-akhir ini sering sekali
merasa tidak bisa mengeluarkan apa yang semestinya harus saya keluarkan.
Misalnya, saat hendak mengeluarkan kemaluan saya ketika hendak kencing, yang
saya keluarkan malah sebatang rokok lalu saya hisap tanpa saya sulut. Misalnya
lagi, saat saya harus mengatakan saya sedang lapar, tiba-tiba saya bicara
tentang sebuah cerpen yang isinya tentang makanan melulu. Pokoknya seperti
itulah.
Sekarang saya mengatakan tentang semua
ini. Tentang apa yang saya rasakan terhadap blog saya ini. Padahal saya sebenarnya
tidak benar-benar ingin mengatakan ini. Ada yang harus saya katakan. Tapi entah
kenapa kok ini yang keluar.
Begitu. Semoga saya baik-baik saja. Saya
masih mencintai Tuhan. Saya masih dicintai Tuhan.
Juli, 2015