...of Sleepy

Oleh Mohamad Tohir

watashiwaeunike.wordpress.com
PAGI TADI, karena tidak tahu apa yang musti saya kerjakan, saya membuka buku. Biasa..., level membaca saya adalah masih pada tahap membaca di waktu senggang, membaca karena kesepian, membaca karena tidak tahu apa yang bisa dilakukan. Buku itu adalah sebuah novel karya Sabda Armandio; KAMU Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya.
Baru empat atau lima halaman kubaca, kepala saya terasa berat sekali dan akhirnya terjatuh begitu saja di kasur. Saya sungguh tak bisa sama sekali mengendalikannya. Mengendalikan kepala saya yang terasa menggelembung dan mata saya yang menggelayut mau jatuh. Rasanya saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk membelalakkan mata dan mendongakkan kepala. Tapi kampret betul! Saya sungguh tak bisa.
Saya tak tahu apakah ini pengaruh buku yang tengah saya baca atau karena faktor lain. Misalnya saya tidak tidur semalaman. Tapi saya yakin bahwa semalam saya tidur nyenyak sekali tanpa mimpi (dan saya percaya bahwa tidur yang paling nyenyak adalah tidur tanpa mimpi).
Buku yang tengah saya baca adalah sebuah novel terbitan Moka Media. Novelnya Pop banget. Saya katakan kepada beberapa kawan tentang alasan mengapa saya membaca buku itu (seringkali saya membaca buku tanpa alasan apa-apa). Bahwa Moka Media ini kuratornya adalah AS Laksana yang ribet dan rewel banget soal tulisan. Pantang bagi AS Laksana berdamai dengan tulisan yang buruk. Paling tidak, itulah satu-satunya hal yang saya pahami dari AS Laksana berdasar catatan-catatan brengseknya yang saya baca tiap hari minggu di rubrik Ruang Putih koran Jawa Pos. Dan satu hal lagi, ada nama orang Bojonegoro yang berada di balik Moka Media. Dia adalah Dedik Priyanto. Saya dengan alasan yang goblok sekali, kadang-kadang merasa senang dengan kenyataan itu.
Ya, begitulah. Saya akhirnya tertidur setelah berjuang agar tak ambruk. Tidur pulas. Jam 2 baru bangun. Padahal saya tak pernah atau jarang sekali tidur siang.
Saat tertidur, saya merasa bahwa diri saya sedang tak tidur dan sedang membaca buku namun tak bisa memahaminya. Perasaan ini betul-betul kuat. Perasaan bahwa saya tidak sedang tidur. Entah mengapa tidur menjadi semacam dosa konyol yang seharusnya tak saya iyakan.
Seingat saya, saya memang sering demikian. Seyakin saya, saya demikian bila sedang membaca karya Murakami. Dan buku yang saya baca ini adalah berbau Murakami banget. Entah ada apanya....
Bojonegoro, 05 September 2015
















 

Read More →

Páginas

 

Copyright © Sebatas Menengok | Powered by Blogger | Template by 54BLOGGER | Fixed by Free Blogger Templates